Senin, 01 November 2010

PELUANG BISNIS UKM

Dari Tukang Jahit Sampai Menjadi Pengusaha Baju Muslim dan Kain Batik Madura


Profil Pemilik

Nama : Hj. Alwiyah Albar
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 September 1960
Pendidikan : SDN 03 PG Rawajati Kalibata, SMP 4 Muhammadiyah Jakarta.

Bermula dari tukang jahit biasa yang hanya membuka usaha jahitan di rumah, akhirnya sekarang bisa menjadi pengusaha kain batik madura dan baju muslim. Dia adalah Hj. Alwiyah Albar yang lahir di Jakarta 50 tahun yang lalu. Setelah mendapatkan ijazah SLTP pada tahun 1975, 2 tahun kemudian ia mengikuti kursus menjahit yang berada di daerah Jatinegara. Setelah lulus dari kursus menjahit, ia bekerja di pabrik konveksi pada tahun 1980. Pada tahun 1993, dengan hanya bermodalkan 100.000 rupiah, ia pun memberanikan diri untuk membuka usaha jahitannya di rumah. Pakaian yang bisa ia buat mulai dari pakaian untuk anak-anak, kemeja, baju muslim sampai baju pengantin.


Kemudian pada tahun 2001, ia mencoba untuk memulai usaha baru, yaitu menjual baju muslim dan kain batik madura. Awalnya, usaha ini ia lakukan karena "iseng-iseng". Namun, pada akhirnya usaha ini ia lanjutkan hingga sekarang. Ia tidak membuka toko baju atau butik untuk menjual baju-baju muslim dan kain batik madura ini. Semua ia lakukan di rumah. Baju muslim yang ia jual di dapat dari pemasok. Kemudian untuk kain batik madura ia dapatkan dari pemasok yang tidak sengaja ia temui di madura ketika ikut suaminya pulang kampung. Setelah itu, ia membeli kain batik tersebut untuk dibawa ke Jakarta dan di jual.


Modal awal untuk berjualan baju muslim ini adalah sekitar 7 sampai 8 juta rupiah. Kemudian untuk kain batik maduranya bermodalkan 20 juta rupiah. Penjualan baju muslim berkisar antara Rp. 35.000 sampai Rp. 350.000 per-baju. Selanjutnya, untuk kain batik madura dijual seharga Rp. 75.000 sampai Rp. 300.000 per-meter.


Penjualan baju muslim dan kain batik ini tetap ia lakukan di rumah, yaitu yang beralamat di jalan Alawiyah N0.25 Lubang Buaya Jakarta Timur. Pertama kali ia mempromosikannya adalah dengan cara ia memakai sendiri produk tersebut. Seperti, ia memakai baju muslim yang akan ia tawarkan ke tempat arisan. Kemudian ia mulai menawarkan kepada teman-temannya. Selain baju muslim, ia juga menawarkan kain batik madura. Dari sana, banyak orang mulai memesan produk tersebut.


Untuk memajukan usahanya, ia mulai mempromosikan produk tersebut dengan mengikuti pameran di Taman Mini Indonesia Indah, tepatnya di Anjungan Jawa Timur. Produk yang ia promosikan terutama adalah kain batik madura. Mulai dari sana, banyak pesanan datang dari luar daerah, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Maluku. Untuk lebih mengembangkan usahanya, ia mempromosikan produknya lewat internet. Kemudian mulai banyak pesanan dari negara-negara tetangga dan ia pun mengekspor produknya ke negara-negara seperti Malaysia, Singapur, dan Brunei Darussalam. Selain ke negara tetangga, ia pun mengekspor produknya ke Rusia.


Target penjualan untuk baju muslim ini adalah di mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua. Kemudian untuk kain batik, ditawarkan untuk orang dewasa hingga orang tua atau sekitar umur 17-60 tahun.


Visi dalam pengembangan produk ini adalah untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, yaitu tentu saja dengan batik maduranya. Hal ini dapat membanggakan Indonesia karena batik merupakan salah satu ciri khas dari kebudayaan bangsa Indonesia. Kemudian peranan teknologi juga sangat membantu dalam usaha ini. Dengan adanya teknologi yang semakin maju seperti internet, Hj. Alwiyah ini bisa memromosikan produknya dan bisa menjual produk tersebut ke luar daerah hingga ke luar negeri.


Baju Muslim


Baju Muslim


Berbagai Kain Batik Madura